BREAKING NEWS

Anniversary Ke - 6 Tahun Komunitas Reog Regol Wengker Kecamatan Sampung Berlangsung Spectakuler Tampilkan Ratusan Jathil dan Dadak merak

PONOROGO | Beritajagad  Di Anniversary Ke - 6 Tahun Komunitas Seniman Reog Regol Wengker Kecamatan Sampung menggelar acara tasyakuran dan silaturahmi dengan paguyuban reog se - kecamatan Sampung, bertempat di Lapangan Utama Desa Glinggang, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Sabtu malam (18/10/2025).

Perayaan ini berlangsung meriah dengan penampilan ratusan jatil dan dadak merak, walaupun sempat diguyur hujan deras sebelum acara dimulai tidak menyurutkan antusias dari masyarakat dan para seniman reog, tidak hanya seniman reog dari kecamatan Sampung saja yang hadir melainkan ada yang dari Wonogiri, Madiun, Magetan, Kabupaten Bekasi dan paguyuban Reog Semarang Raya.

Tampak Hadir tamu undangan Kepala Dinas Disbudparpora, Ketua Komisi D DPRD Ponorogo, Camat Sampung, Kepala Desa Se - Kecamatan Sampung serta Para seniman dan Penggiat seni Reog Ponorogo. Dalam anniversary ke - 6 tahun ini Komunitas Seniman Reog Regol Wengker Kecamatan Sampung Ini Mengambil tema "Nyawiji Ning Roso kang ngremboko Ning jagat seni budaya Ning reyog Ponorogo" Regol Wengker nyawiji".

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) PonorogoJudha Slamet Sarwo Edi, S.Sos., M.Si, menyampaikan apresiasinya kepada pengurus Regol Wengker atas kontribusi mereka dalam pelestarian Reog hingga akhirnya diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO.

“Terima kasih Mas Fuad dan seluruh jajaran Regol Wengker yang telah memberikan kontribusi besar terhadap penetapan Reog sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO,” ujar Judha.

Atas nama Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Judha juga menyampaikan ucapan selamat ulang tahun yang ke - 6  kepada Regol Wengker. Ia berharap komunitas ini dapat terus menjadi pelopor dalam menjaga, melestarikan serta mengembangkan kesenian Reog di Ponorogo maupun diluar Ponorogo.

“Dengan adanya Regol Wengker, Reog akan semakin remboko (tumbuh subur) dan terus lestari sebagai bagian dari peradaban budaya Ponorogo,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD PonorogoRiyanto, S.Ip, menilai keberadaan Regol Wengker memberikan energi baru bagi perkembangan kesenian Reog setelah ditetapkannya oleh UNESCO. Ia juga berkomitmen memberikan dukungan dan fasilitas untuk pengembangan, reog ini milik kita bersama mari kita jaga, kita lestarikan bersama - sama, ucapnya lebih lanjut.

“Selamat atas anniversary ke-6. Semoga Regol Wengker terus membawa kemajuan bagi pelestarian budaya Reog Ponorogo,” ungkapnya.

Antusiasme masyarakat terlihat sangat tinggi. Ribuan warga memadati Lapangan Desa Glinggang untuk menyaksikan pertunjukan spektakuler tersebut. Mereka datang tidak hanya dari wilayah Kecamatan Sampung, tetapi juga dari luar daerah, termasuk rombongan Paguyuban Reog Semarang Raya.

“Warga sangat antusias. Banyak yang datang berombongan, bahkan para sponsor juga turut berpartisipasi. Semoga kegiatan ini semakin menambah semarak serta kecintaan kita kepada budaya asli Indonesia dan asli Ponorogo yaitu Reog Ponorogo,” ujar Riyanto.

Di akhir acara, Kepala Desa GlinggangGunung, mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dan hadir dalam acara tersebut.

“Terima kasih kepada semua pihak yang telah hadir dan mendukung kegiatan ini. Mohon maaf apabila dalam penyelenggaraannya masih ada kekurangan,” tuturnya yang diamini oleh Camat Sampung.

Perayaan Anniversary ke-6 Regol Wengker ini menjadi bukti nyata semangat masyarakat Ponorogo dalam melestarikan seni tradisi Reog sebagai jati diri budaya bangsa.

• Reporter : Hlm

• Editor      : Redaksi

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar